Selasa, 03 Maret 2015

ARITMATIKA SOSIAL

Aritmetika (kadang salah dieja sebagai aritmatika) (dari kata bahasa Yunani αριθμός - arithnos = angka) atau dulu disebutilmu hitung merupakan cabang (atau pendahulu) matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. Oleh orang awam, kata "aritmetika" sering dianggap sebagai sinonim dari teori bilangan. Silakan lihat angka untuk mengetahui lebih dalam tentang teori bilangan.


A. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai atau melakukan kegiatan jual beli atau perdagangan. Dalam perdagangan terdapat penjual dan pembeli. Jika kita ingin memperoleh barang yang kita inginkan maka kita harus melakukan pertukaran untuk mendapatkannya. Misalnya penjual menyerahkan barang kepada pembeli sebagai gantinya pembeli menyerahkan uang sebagai penganti barang kepada penjual.
Seorang pedagang membeli barang dari pabrik untuk dijual lagi dipasar. Harga barang dari pabrik disebut modal atau harga pembelian sedangkan harga dari hasil penjualan barang disebut harga penjualan.
Dalam perdagangan sering terjadi dua kemungkinan yaitu pedagan mendapat untung dan rugi.

1. Untung

Untung adalah kondisi dimana harga penjualan lebih besar dari pada harga pembelian.
Untuk memahami pengertian untung perhatikan contoh berikut:
Pak Umar membeli sebidang tanah dengan harga Rp 10.000.000,- kemudian karena ada suatu leperluan pak Umar menjual kembali sawah tersebut dengan harga Rp 11.500.000,-.
Ternyata harga penjualan lebih besar dibanding harga pembelian, berarti pak Umar mendapat untung.
Selisih harga penjualan dengan harga pembelian
=Rp 11.500.000,- – Rp 10.000.000,-
=Rp 1.500.000,-
Jadi pal Umar mendapatkan untung sebesar Rp 1.500.000,-
Berdasarkan contoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan:
Penjual dikatakan untung jika jika harga penjualan lebih besar dibanding dengan harga pembelian.

Untung dapat dirumuskan:Untung = harga jual – harga beli

2. Rugi

Rugi adalah kondisi dimana harga penjualan lebih kecil daripada harga pembelian.


Contoh:
Ruri membeli radio bekas dengan harga Rp 150.000,- radio itu diperbaiki dan menghabiskan biaya Rp 30.000,- kemudian Ruri menjual radio itu dan terjual dengan harga Rp 160.000,-
Modal (harga pembelian) = Rp 150.000,- + Rp 30.000,-
= Rp !80.000,-
Harga penjualan = Rp 160.000,-
Ternyata harga jual lebih rendah dari pada harga harga pembelian, jadi Ruri mengalami rugi.
Selisih harga pembelian dan harga penjualan:
=Rp 180.000,- – Rp 160.000,-
=RP 20.000,-
Berdasarkan uraian diatas penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih rendah dibanding harga pembelian.

Rugi dapat dirumuskan:
Rugi = harga beli – harga jual


3. Harga pembelian dan harga penjualan

Telah dikemukakan bahwa besar keuntungan atau kerugian dapat dihitung jika harga penjualan dan harga pembelian telah diketahui.

Besar keuntungan dirumuskan:
Untung =harga jual – harga beli

Maka dapat diturunkan dua rumus yaitu:
1. Harga jual = harga beli + Untung
2. Harga beli = harga jual – harga untung
Besar kerugian dirumuskan:
Rugi = harga beli – harga jual
Maka dapat diturunkan rumus:
1. Harga beli = harga jual + Rugi
2. Harga jual = harga beli – Rugi
B. Persentase untung dan rugi
1. Menentukan Persentase Untung atau Rugi.
Rumus Menentukan Persentase Untung:





Rumus Menentukan Persentase Rugi:





4. Bunga tunggal dalam ekonomi

Ketika kita menabung atau menyimpan sejumlah uang di Bank atau Koerasi, maka biasanya kita akan mendapatkan keuntungan berupa bunga bank. Besar dari bunga tersebut biasanya ditulis dalam bentuk persen (%). Bunga bank berlaku dengan jangka waktu tertentu biasanya dihitung per bulan atau per tahun. Di dalam perhitungan bunga bank, jumlah uang awal yang ditabungkan dianggap sebagai 1 bagian atau 100%. Ketika menyimpan uang di bank maka kalian akan mengenal yang namanya bunga tunggal. Bunga tunggal adalah bunga yang besarnya selalu tetap dan tidak akan berubah dari waktu ke waktu. Dalam perhitungan matematika mengenai bunga di kenal beberapa istilah:

Modal (M)
Suku bunga (b)
Jangka waktu (n)

Dapat dirumuskan sebagai berikut:






5. Bruto, Tara dan Netto


Bruto, Tara dan Netto adalah istilah di dalam pelajaran matematika yang digunakan untuk menyatakan berat dari suatu barang. Di dalam dunia perdagangan, Bruto diartikan sebagai berat kotor, Netto adalah berat bersih, dan Tara merupakan potongan berat dari suatu barang atau selisih antara Bruto dan Netto. Biasanya di dalam sebuah kemasan produk yang dicantumkan hanyalah Netto dan Bruto, seperti pada gambar berikut ini:


Pada karung berast tersebut tertera berat Netto = 14.99 Kg sedangkan berat Bruto = 15 Kg. Itu berarti berat dari beras adalah 14.99 Kg sedangkan berat karung adalah 0.11 Kg. Berat karung dianggap sebagai tara (potongan berat).

Rumus untuk menentukan Tara dan Netto:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar